Gambar Sampul IPA · BAB 12 ELEKTROMAGNETIK
IPA · BAB 12 ELEKTROMAGNETIK
ElokSudibyo, dkk

24/08/2021 14:36:10

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab 12 Elektromagnetik

217

ELEKTROMAGNETIK

Bab

12

(Sumber:

Physics for You. Johnson,

Keith)

Kamu mungkin pernah melihat alat yang digunakan untuk

mengangkat dan memindahkan besi-besi tua. Ketika akan

mengangkat besi, alat tersebut didekatkan pada besi dan besi

menempel padanya. Kemudian besi dipindahkan ke tempat

lainnya, sesampainya di tujuan, besi tersebut terlepas. Kamu

mungkin bertanya-tanya, bagaimanakah sebuah benda dapat

menjadi magnet, namun kemagnetan benda itu dapat hilang

dengan segera? Pada bab ini kamu akan belajar tentang

konsep

elektromagnetik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

.

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

218

Peta Konsep

Kata-Kata Kunci

z

Elektromagnetik

z

Gaya Lorentz

z

Galvanometer

z

Generator

z

Transformator

z

Efisiensi

Soal Prasyarat

Apakah yang dimaksud dengan elektromagnetik?

Peralatan apa saja yang memanfaatkan elektromagnetik?

Gaya Lorentz

menyebabkan

Transformator

Elektromagnetik

disebabkan

interaksi

Step up

Step down

Kelistrikan

Kemagnetan

menimbulkan

terdiri atas

Generator

Induksi elektromagnetik

digunakan untuk

Bab 12 Elektromagnetik

219

(Sumber: Physics for You. Johnson, Keith)

Jika kamu ditanya apa saja sumber-sumber kemagnetan,

kamu mungkin menjawab batuan magnetit, magnet batang,

magnet ladam, atau Bumi. Namun jika kamu melakukan

Kegiatan 1

,

kamu akan mengetahui bahwa arus listrik dapat

menghasilkan magnet.

A. Kemagnetan dari Kelistrikan

K

egiatan

1

Membuat Magnet dari Rangkaian Listrik

Alat dan bahan

;

baterai

;

logam kecil

;

paku

;

kabel besi berisolator

Cara kerja

1. Hilangkan isolator pada ujung-

ujung kabel.

2. Lilitkan kabel tersebut pada

paku, paling sedikit 25 lilitan.

Perhatikan gambar berikut.

3. Hubungkan ujung-ujung

kabel pada kutub-kutub

baterai.

4. Dekatkan ujung paku tersebut pada benda-benda logam.

Apa yang terjadi?

Analisis dan diskusi

Coba jelaskan mengapa peralatan yang kamu rangkai

tersebut berperilaku seperti yang kamu amati.

Kamu dapat membuktikan sekali lagi dengan melakukan

percobaan sederhana. Dekatkan kompas pada kawat berarus.

Posisi terbaik untuk meletakkan kompas adalah di atas atau

di bawah kawat, dengan posisi kawat sejajar dengan jarum

kompas. Amatilah apa yang terjadi dengan jarum kompas ketika

kawat tersebut dialiri arus. Bagaimanakah hasil pengamatanmu?

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

220

Percobaan yang kamu lakukan ini mirip dengan yang

dilakukan Hans Christian Oersted, seorang guru fisika ber-

kebangsaan Denmark pada tahun 1820. Percobaannya

menghasilkan hubungan antara arus listrik dengan kemagnetan.

Hubungan itu kemudian

disebut elektromagnetik.

1. Penemuan Oersted

Selama bertahun-tahun Oersted percaya ada hubungan

antara kelistrikan dan kemagnetan,

namun ia tidak dapat

membuktikannya. Pada tahun 1829 akhi

rnya ia menemukan

buktinya.

Oersted mengamati, saat jarum

kompas didekatkan

pada kawat berarus, jarum kompas tersebut

menyimpang dari

kedudukan semula. Jika arah arus dibalik, maka jarum kompas

menyimpang ke arah sebaliknya. Jika arus ditiadakan, maka

jarum

kompas kembali menunjuk arah utara selatan. Karena

jarum kompas hanya dapat disimpangkan oleh medan magnet,

Oersted menyimpulkan bahwa arus listrik dapat menghasil-

kan medan magnet. Arus listrik

yang mengalir pada kawat meng-

hasilkan medan magnet yang

arahnya bergantung pada arah arus

.

Garis gaya magnet

yang dihasilkan

oleh arus listrik pada kawat lurus

diperlihatk

an pada

Gambar 12.1

.

2. Medan Magnet dari Solenoida

Jika kawat berarus dibuat melingkar-lingkar membentuk

kumparan, medan magnet yang dihasilkan oleh tiap-tiap

lingkaran kawat saling memperkuat. Sebagai hasilnya, di

dalam kumpar

an dan di kedua ujungnya terdapat medan

magnet yang kuat. Kumparan kawat yang panjang dan terdiri

atas banyak lilitan disebut solenoida.

Gambar 12.1

Arus listrik yang

mengalir melalui kawat

menghasilkan medan

magnet.

(Sumber: Physics for You. Johnson,

Keith)

Sakelar

Kompas

Baterai

Gambar 12.2

Medan magnet dari

solenoida dapat diamati

dari kumparan dan

sepotong besi lunak

yang disisipkan di

dalam kumparan itu.

(Sumber: Physics for You. Johnson,

Keith)

I

I

S

NSN

F

F

Bab 12 Elektromagnetik

221

Solenoida berlaku sebagai magnet pada saat ada arus

listrik. Kutub utara dan selatan magnet pada solenoida berubah

jika arah arus berubah. Seperti yang telah kamu amati dalam

kegiatan

Lab Saku

di samping, medan magnet pada solenoida

dapat diperbesar

dengan cara menambah jumlah lilitannya.

Medan magnet tersebut juga dapat diperbesar dengan mem-

perbesar arus yang mengalir

pada kawat solenoida. Selain kedua

cara di atas, medan magnet pada solenoida dapat diperkuat

dengan menempatkan besi di dalam solenoida. Medan magnet

solenoida akan membuat magnet-magnet elementer besi tersebut

searah. Sebagai hasilnya, medan magnet yang terjadi merup

akan

gabungan dari medan magnet kumparan dan medan magnet

besi. Peningkatan medan magnet dengan memberikan inti besi

pada solenoida ini bisa ratusan hingga ribuan kali daripada tanpa

menggunakan inti besi. Gejala yang terjadi pada solenoida

dengan bahan magnetik (misalnya besi) sebagai inti di dala

mnya

merupakan salah satu bentuk elektromagnet.

3. Gaya magnetik pada arus listrik

Kamu telah mengamati dan mempelajari bahwa arus

listrik dapat mengerjakan gaya pada magnet, misalnya kompas.

Ingatlah pula bahwa gaya selalu berpasangan. Berdasarkan

kenyataan ini, dapatkah medan magnet menghasilkan gaya

pada arus listrik?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan percobaan

yang ditunjukkan

Gambar 12.3

. Kawat diletakkan pada medan

magnet di antara kutub-kutub magnet ladam. Jika aru

s listrik

dilewatkan pada kawat, ternyata kawat tersebut seperti ter-

tarik ke atas. Jika arah arus dibalik, kawat tertarik ke bawah.

Jadi, kesimpulannya medan magnet dapat menghasilkan gaya

pada arus listrik

.

Gaya ini disebut gaya Lorentz.

Gambar 12.3

Medan magnet meng-

hasilkan gaya pada

kawat berarus.

(a) Kawat berarus akan

tertarik ke bawah,

(b) Kawat berarus akan

tertarik ke atas jika

polaritas baterai dibalik.

Pengaruh jumlah lilitan

kumparan terhadap ke-

kuatan medan magnet.

Buat kumparan elektro-

magnet dengan melilitkan

kabel tipis pada paku besar,

sebanyak 20 lilitan.

Hubungkan ujung-ujung

kumparan dengan kutub-

kutub baterai.

Dekatkan ujung paku pada

penjepit kertas. Coba angkat

penj

epit kertas tersebut.

Hitung penjepit kertas

yang dapat diangkatnya.

Ulangi kegiatanmu untuk

kumparan 40 lilitan dan 60

lilitan.

Analisis dan diskusi

Bagaimana pengaruh jum-

lah lilitan kumparan terh

adap

kekuatan medan magnet

yang dihasilkan?

(a)

(b)

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

222

Besar dan arah gaya Lorentz yang bekerja pada sebuah

penghantar dalam suatu medan magnet ditentukan oleh kuat

medan magnet (B) yang mempengaruhi, kuat arus (

l

) yang

dibawa oleh penghantar, panjang penghantar (

l

), serta sudut

arah arus dan medan magnet yang mempengaruhi (

α

).

Secara matematis, besarnya gaya Lorentz dapat

dituliskan sebagai berikut.

dengan F

L

= besar gaya Lorentz ........................ Newton (N)

B

= kuat medan magnet ...................... Tesla (T)

I

= kuat arus......................................... Ampere (A)

l

= panjang penghantar ..................... meter (m)

α

= sudut antara arah arus dan arah medan magnet

Dengan demikian, gaya Lorentz yang bekerja pada sebuah

penghantar dalam suatu medan magnet akan maksimum jika

arus dan medan magnet saling tegak lurus (

α

= 90°). Pada

keadaan ini, besarnya gaya Lorentz dapat dituliskan sebagai

berikut.

F

L

=

B I

l

sin

α

Bagaimana menentuan arah gaya Lorentz? Menentukan

arah gaya Lorentz dapat dilakukan dengan menggunakan aturan

kaidah tangan kanan seperti

Gambar 12.4

.

F

L

=

B I

l

B

F

I

Gambar 12.4

Kaidah tangan kanan

penentuan arah gaya

Lorentz.

Jika tangan kanan kita terbuka, maka arah gaya Lorentz

sesuai gaya arah telapak tangan. Arah arus pada penghantar

ditunjukkan oleh ibu jari, sedangkan arah medan magnet yang

mempengaruhi sesuai dengan keempat jari yang lain.

Bab 12 Elektromagnetik

223

1 . Sebuah penghantar sepanjang 30 cm membawa arus sebesar

3 A dalam suatu medan magnet seragam. Kuat medan

magnet diketahui sebesar 4 T. Tentukan besarnya gaya

Lorentz yang berkerja pada penghantar tersebut jika:

a. arus yang mengalir tegak lurus terhadap medan magnet.

Diketahui :

B

=4 T

I

= 3 A

l

= 20 cm = 0,2 m

Ditanya

:

F

L

jika

a

= 90

Jawab

F

L

=

B I l

sin

α

=4

×

3

×

0,3

×

1

= 3,6 N

Jadi, besar gaya Lorenz adalah 3,6 N.

2. Tentukan arah gaya Lorenz pada gambar berikut.

a.

B

l

b.

B

l

c.

B

l

d.

B

l

Jawab

b.

B

l

F

L

c.

B

l

F

L

a.

B

l

F

L

d.

B

l

F

L

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

224

4. Penerapan elektromagnetik

Seperti telah kamu baca pada awal bab, elektromagnet

dapat digunakan untuk mengangkat dan memindahkan benda-

benda magnetik, seperti besi dan baja. Marilah kita bahas beberapa

pemanfaatan lain gejala elektromagnetik.

a. Alat ukur listrik

Karena elektromagnetik peka terhadap arus listrik, maka

elektromagnetik dapat digunakan untuk mendeteksi arus

listrik. Alat untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik

disebut galvanometer, seperti

Gambar 12.5.

Galvanometer

terbuat dari kumparan yang dihubungkan dengan rangkaian

listrik yang hendak diukur arusnya. Kumparan tersebut

dapat berputar bebas pada tumpuannya, dan diletakkan

di daerah medan magnet oleh magnet permanen.

Gambar 12.5

Pada saat arus meng-

alir melalui kumparan

yang terletak di dalam

medan magnet, timbul

gaya yang membuat

kumparan tersebut

berputar dan

menyimpangkan jarum

penunjuk. Semakin

besar arus listrik,

semakin besar pula

penyimpangan yang

terjadi.

(Sumber: Physics.James S.

Walker)

Jika arus listrik mengalir pada kumparan, maka gaya

magnetik menyebabkan kumparan berputar. Kumparan

tersebut tidak dapat terus berputar karena ditahan pegas.

Saat kumparan berputar, jarum penunjuk yang dilekatkan

pada kumparan tersebut ikut berputar, dan menunjuk

angka tertentu. Karena kumparan akan berputar pada arah

yang berlawanan jika arus dibalik, maka galvanometer

dapat digunakan untuk mengukur besar serta menunjukkan

arah arus listrik dalam rangkaian.

Coil

B

Bab 12 Elektromagnetik

225

Gambar 12.6

Kipas angin

menggunakan motor

listrik.

(Sumber: Dok. Penerbit)

Kumutator

Sikat penghubung

b. Motor listrik

Tentunya kamu seringkali menggunakan

kipas angin listrik untuk membuat ruangan

sejuk. Kipas tersebut menggunakan motor

listrik, piranti yang dapat mengubah

energi listrik menjadi energi kinetik.

Energi kinetik yang berupa putaran bilah-

bilah kipas tersebut membuat tubuhmu

merasa sejuk.

Bagaimana cara kerja motor listrik? Coba kamu perhatikan

Gambar

12.7.

1) Jika arus listrik meng

alir

melalui kumparan, maka

timbul medan

magnet

induksi di dalam kumparan

itu. Gaya tarik

dan tolak

antara magnet kumparan

dengan magnet permanen

menyebabkan kumparan berputar.

2) Agar kumparan terus berputar, setelah kumparan

berputar setengah putaran, arah arus pada kumparan

harus dibalik. Alat yang dipergunakan untuk maksud

itu adalah komutator. Komutator merupakan sakelar

pembalik yang berputar bersama dengan kumparan.

Komutator secara berganti-ganti bersentuhan dengan

kutub positif dan negatif baterai, mengakibatkan arah

arus berubah. Perubahan arah arus ini menyebabkan

kutub-kutub magnet kumparan berubah, dan kumparan

meneruskan putarannya akibat gaya kutub magnet

permanen.

3) Proses ini berulang secara terus menerus.

Seperti halnya galvanometer, motor listrik memiliki elektro-

magnet yang dapat berputar bebas. Elektromagnet ini berada

di daerah medan magnet yang berasal dari magnet tetap. Jika

arus listrik mengalir melalui elektromagnet, maka elektro-

magnet tersebut menjadi magnet. Tarikan dan dorongan

antara kutub-kutub magnet kumparan dengan magnet

permanen menyebabkan kumparan berputar. Namun

kumparan akan berhenti saat medan magnet dari kumparan

searah dengan medan magnet dari magnet permanen.

Gambar 12.7

Pada saat arus meng-

alir melalui kumparan

yang terletak di dalam

medan magnet, timbul

gaya yang membuat

kumparan tersebut

berputar dan

menyimpangkan jarum

penunjuk. Semakin

besar arus listrik,

semakin besar pula

penyimpangan yang

terjadi.

(Sumber: Physics for You. Johnson,

Keith)

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

226

Gambar 12.8

Bagan bel listrik

(Sumber: Physics for You. Johnson,

Keith)

Sakelar

Klem

Kabel

Besi

Baut

Elektromagnetik

Pemukul

Lonceng

Bagaimana cara membuat kumparan berputar lagi?

Pelajari lebih lanjut penjelasan pada

Gambar 12.7.

c. Bel listrik

Coba kamu perhatikan rumahmu.

Apakah rumahmu mempunyai bel

listrik? Apakah yang kamu ketahui

tentang bel listrik? Bel listrik yang

sederhana memanfaatkan elektro-

magnet dengan inti besi yang

dapat

bergerak bebas. Perhatikan

Gambar 12.8

. Jika tombol bel

ditekan, maka rangkaian listrik

menjadi tertutup dan arus mengalir

melalui solenoida. Arus tersebut

menyebabkan solenoida mengerja-

kan gaya magnet. Gaya magnet ini menarik inti besi ke

dalam solenoida, sehingga inti besi tersebut memukul bel.

d Pengeras suara

Tentunya hampir setiap hari kamu mendengarkan musik,

berita, dan hiburan lainnya dari radio, tape, atau TV. Piranti

yang dapat membuat kamu mendengar bunyi dari radio,

tape, atau TV adalah pengeras suara. Pengeras suara juga

memanfaatkan elektromagnet yang digunakan untuk

mengubah sinyal-sinyal listrik menjadi energi yang meng-

gerakkan membran.

Tulis jawaban pada buku kerjamu.

1. Bagaimana cara membuktikan bahwa arus listrik dapat

menghasilkan medan magnetik?

2. Jika kawat lurus dan kawat melingkar dialiri arus yang

sama, maka kawat manakah yang menghasilkan medan

magnet lebih kuat? Jelaskan dengan menggunakan gambar.

3. Jelaskan bagaimana bekerjanya motor listrik.

4. Jelaskan bagaimana bekerjanya bel listrik.

5. Apakah perbedaan antara elektromagnet dengan magnet

permanen?

1

Bab 12 Elektromagnetik

227

Jika gejala kemagnetan dapat dihasilkan dari listrik,

dapatkah listrik dihasilkan dari magnet? Pertanyaan seperti

ini diajukan para ilmuwan setelah Oersted menemukan gejala

kemagnetan di sekitar arus listrik. Pada tahun 1831, Ilmuwan

Inggris Michael Faraday dan ilmuwan Amerika Joseph Henry

secara terpisah menjawab pertanyaan tersebut. Perlu kamu

ketahui, Henry merupakan orang pertama yang menemukan

lebih dulu. Namun karena Faraday mempublikasikan hasil

karyanya serta penyelidikannya lebih mendalam, kerja

Fara

day yang lebih dikenal orang.

1. Induksi elektromagnetik

Untuk dapat menghasilkan arus listrik dari medan

magnet, Faraday menggunakan peralatan seperti

Gambar 12.9

.

Kumparan sebelah kiri dihubungkan dengan baterai,

sedangkan kumparan sebelah kanan dihubungkan dengan

galvanometer untuk mendeteksi adanya arus. Kedua kumparan

itu tidak berhubungan langsung, sehingga arus di kumparan

kiri tidak dapat mengalir ke kumparan kanan. Inti besi di dalam

kumparan digunakan untuk memperkuat medan magnet

yang

terjadi.

B. Kelistrikan dari Kemagnetan

Gambar 12.9

Dengan menggunakan

rangkaian ini, Faraday

menemukan jika arus

pada kumparan kiri

berubah, terjadi arus

induksi (imbas) pada

kumparan kanan.

(Sumber: Physics. James S.

Walker)

ε

0

Lilitan primer

Lilitan sekunder

Faraday berharap arus listrik pada kumparan kiri

menghasilkan medan magnet yang cukup kuat, sehingga

dapat menimbulkan arus listrik pada kumparan kanan.

Namun bera

papun besar arus di kumparan kiri, Faraday

mengamati tidak ada

arus yang timbul pada kumparan kanan.

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

228

Medan magnet oleh arus listrik di kumparan kiri tidak me-

nimbulkan arus listrik di kumparan kanan.

Namun sesuatu yang aneh menarik perhatian Faraday.

Jarum galvanometer bergerak justru saat sakelar sedang ditutup

atau dibuka. Jadi, arus dapat terjadi pada kumparan kanan hanya

jika arus (atau medan magnet) pada kumparan kiri berubah.

Faraday menyimpulkan, meskipun medan magnet yang

tetap tidak menghasilkan arus listrik, namun perubahan medan

magnet dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik yang

dihasilkan oleh perubahan medan magnet ini disebut arus induksi

atau arus

imbas. Proses

timbulnya arus listrik akibat perubahan

medan magnet disebut induksi elektromagnetik.

K

egiatan

2

Membuat Elektromagnet

Alat dan bahan

;

kabel

;

tabung kertas

;

magnet batang

;

galvanometer

;

gunting

Cara kerja

1. Buat kumparan kabel meliliti tabung kertas, sebanyak

30 lilitan. Lepaskan tabung kertas dari lilitan tersebut.

2. Kupas ujung-ujung kabel kumparan, lalu hubungkan

dengan galvanometer. Berhati-hatilah ketika mengupas,

jangan sampai terkena tanganmu.

3. Sambil mengamati galvanometer, gerakkan magnet

batang mendekati dan menjauhi kumparan.

4. Lakukan seperti langkah 3, namun ubahlah kecepatan

gerak magnet batang.

5. Lakukan seperti langkah 3, namun ubahlah lilitan

kawat menjadi lebih banyak.

Bab 12 Elektromagnetik

229

US

Arus induksi

Galvanometer

Gambar 12.10

Jika kumparan

mendapatkan

perubahan medan

magnet, maka akan

timbul arus induksi

pada kumparan.

(Sumber: Physics for You. Johnson,

Keith)

Seperti yang telah kamu

amati pada

Kegiatan 2

, terjadi-

nya arus imbas tidak harus

seperti rangkaian percobaan

Faraday

Gambar 12.9

. Perhatikan

Gambar 12.10

. Kumparan pada

gambar tersebut dijaga agar

tetap diam. Jika medan

magnet

digerakkan, tidak ada arus yang

mengalir melalui kumparan

tersebut. Namun jika magnet

digerakkan mendekati kumparan, maka arus mengalir. Jika

magnet digerakkan menjauhi

kumparan, maka arah arus yang

timbul berlawanan

dengan sebelumya. Hal ini menunjukkan

arus induksi yang timbul

pada kumparan bergantung pada

perubahan medan magnet.

Perubahan medan

magnet pada

kumparan juga dapat dihasilkan jika kumparannya digerakkan,

seperti

Gambar 12.11.

Kamu dapat pula menggunakan

garis gaya magnet untuk lebih

memahami peristiwa induksi

elektromagnetik. Jika kawat

konduktor

memotong garis gaya

magnet,

maka arus induksi

akan timbul pada kawat

tersebut.

Analisis dan diskusi

1 . Apa yang dapat kamu simpulkan tentang hasil pengamatan-

mu pada galvanometer dan kegiatanmu menggerakkan

magnet?

2. Perubahan apa yang timbul pada jarum galvanometer

jika kecepatan magnet batang diperbesar? Jika lilitan kawat

diperbesar? Apa yang dapat kamu simpulkan?

Magnet bergerak

masuk

Jarum menyimpang

Magnet bergerak

keluar

Jarum menyimpang

berlawanan

Gambar 12.11

Jika kumparan

digerakkan dalam

medan magnet diam,

maka kumparan akan

memotong garis gaya

magnet. Akibatnya

timbul arus induksi

dalam kumparan

tersebut.

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

230

Seperti yang telah kamu amati pada

Kegiatan 2

, besar

arus induksi yang terjadi ternyata bergantung pada kecepatan

kamu dalam menggerakkan magnet. Dengan kata lain besar

arus induksi yang terjadi bergantung pada kecepatan perubahan

medan magnet.

Jika semakin cepat medan magnet dalam

kumparan

berubah, maka arus induksi yang dihasilkan juga

semakin besar.

Selain itu besar arus induksi juga bergantung pada

jumlah

lilitan kawat.

Jika semakin banyak lilitan kawat, ternyata

arus induksi y

ang timbul juga semakin besar.

2. Generator

Bagaimana listrik untuk rumahmu dihasilkan? Sebagian

besar energi listrik yang kita gunakan sehari-hari dihasilkan oleh

generator. Generator memanfaatkan induksi elektromagnetik

untuk menghasilkan listrik.

Perhatikan bagan generator pada

Gambar 12.12

.

Generator

menghasilkan listrik melalui gerak putar kumparan

di dalam medan magnet. Jika kamu amati gambar tersebut, maka

generator

mirip dengan motor listrik, hanya saja kumparan

diputar oleh gaya luar.

Gambar 12.12

Bagan generator

(Sumber: Physics for You. Johnson,

Keith)

Input gaya mekanik

Sikat penghubung

Cincin slip

Bab 12 Elektromagnetik

231

Pada saat kumparan berputar, kumparan memotong

garis gaya magnet. Seperti telah kamu temukan, jika

kumparan memotong garis gaya magnet, arus induksi akan

timbul pada kumparan tersebut.

Setelah kumparan berputar

1

2

putaran, sisi-sisi kumparan

melintas di dekat kutub magnet yang berlawanan dengan

semula, menyebabkan arah arus induksi berubah.

Sebagai

hasilnya arah arus yang dihasilkan kumparan tersebut

berubah-

ubah. Arus yang dihasilkan generator disebut arus bolak-balik

atau arus AC

(Alternating Current)

.

Apa yang dapat digunakan untuk memutar kumparan

generator? Pada generator kecil, misalnya generator untuk

lampu sepedamu, energi untuk memutarnya berasal dari putaran

roda sepedamu. Namun pada pembangkit listrik, orang

memanfaatkan turbin. Turbin memanfaatkan energi kinetik

air terjun, angin, atau uap untuk memutar kumparan generator.

3. Transformator

Sumber listrik AC di rumahmu berasal dari tempat yang

jauh. Arus listrik tersebut melalui kawat bertegangan listrik

sangat tinggi agar energi listrik yang terbuang sia-sia kecil.

Sebelum memasuki rumahmu, tegangan listrik tersebut

diturunkan hingga sebesar 220 Volt. Untuk maksud tersebut,

arus listrik dilewatkan pada alat yang bernama transformator.

Transformator

adalah alat yang dipergunakan untuk menaikkan

atau menurunkan tegangan arus bolak balik.Transformator

dapat berfungsi berdasarkan prinsip arus bolak balik pada suatu

kumparan dan menghasilkan arus induksi pada kumparan

kedua.

K

egiatan

3

Menyelidiki Fungsi Transformator

Alat dan bahan

;

baterai 6 V

;

kawat berisolasi

;

sumber tegangan AC

;

paku besar

;

bola lampu

;

sedotan

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

232

Cara kerja

1. Potong sedotan sesuai panjang paku.

2. Masukkan paku dalam sedotan sehingga paku tidak

dapat menghantarkan arus.

3. Lilitkan kawat pada separuh paku, sebanyak 300 lilitan.

Buat lagi 200 lilitan kawat pada paku itu, di sebelah lilitan

pertama. Kupas isolator pada ujung-ujung kawat.

4. Hubungkan ujung-ujung lilitan kedua dengan lampu,

untuk mendeteksi adanya arus yang mengalir.

5. Hubungkan ujung-ujung lilitan pertama dengan kutub-

kutub baterai. Amati lampu tersebut. Bagaimana hasil

pengamatanmu?

6 . Ganti baterai tersebut dengan sumber tegangan AC 6 Volt.

Amati lampu tersebut. Bagaimanakah hasil peng-

amatanmu?

Analisis dan diskusi

1. Apakah transformator berfungsi baik pada tegangan

searah maupun bolak-balik?

2. Dua lilitan kawat tersebut tidak bersentuhan, sehingga

tidak ada arus yang mengalir dari kawat pertama ke

kawat kedua. Darimanakah arus yang timbul pada kawat

kedua?

Transformator sederhana terdiri

atas

dua kumparan kawat,

yaitu kumparan primer

dan kumparan sekunder

.

Kumparan

tersebut dililitkan pada inti besi, seperti

Gambar 12.13

. Pada

saat arus bolak-balik melalui kumparan primer, kumparan

tersebut dan inti besi menjadi bersifat magnet. Karena arusnya

berubah-ubah (arus bolak-balik), maka medan magnet yang

dihasilkan juga berubah. Perubahan medan magnet ini meng-

hasilkan arus induksi pada kumparan sekunder.

Kumparan

primer

Input AC

Kumparan

sekunder

Tegangan

lebih tinggi

Inti besi

Kumparan

primer

Input AC

Inti besi

Tegangan

lebih rendah

Kumparan

sekunder

(a)

(b)

Gambar 12.13

Bagan transformator.

(a) Transformator

step

up

menaikkan tegangan,

(b) Transformator

step

down

menurunkan

tegangan.

Bab 12 Elektromagnetik

233

Arus induksi yang terjadi pada kumparan sekunder

menunjukkan pada ujung-ujung kumparan sekunder terjadi

beda potensial. Jika beda potensial pada kumparan sekunder

lebih besar daripada beda potensial kumparan primer, maka

transformator tersebut merupakan transformator penaik

tegangan

(step up).

Sebaliknya jika beda potensial kumparan

sekunder lebih kecil daripada beda potensial kumparan primer,

maka transformator tersebut merupakan transformator

penurun tegangan

(step down).

Besar beda potensial pada kumparan sekunder bergantung

pada jumlah lilitan kumparan sekunder dibandingkan dengan

jumlah lilitan pada kumparan primer. Jika jumlah lilitan pada

kumparan sekunder semakin banyak, maka beda potensial

pada kumparan sekunder juga semakin besar. Sebaliknya jika

jumlah lilitan pada kumparan sekunder semakin sedikit, maka

beda potensial pada kumparan sekunder juga semakin kecil.

Secara matematis hubungan antara jumlah lilitan dengan beda

potensial pada kumparan transformator dapat dirumuskan

dengan

V

s

= beda potensial pada kumparan sekunder ... volt

V

p

= beda potensial pada kumparan primer ....... volt

N

s

= jumlah lilitan kumparan sekunder

N

p

= jumlah lilitan kumparan primer

Sebuah transformator

step down

terdiri atas kumparan primer

yang memiliki 1.200 lilitan dan kumparan sekunder yang

memiliki 40 lilitan. Jika kumparan primer dihubungkan

dengan beda potensial 220 V, maka berapa beda potensial

pada kumparan sekunder?

Diketahui :

lilitan kumparan primer,

N

p

= 1.200

lilitan kumparan sekunder,

N

s

= 40

beda potensial primer,

V

p

= 220 V

Ditanya

: beda potensial sekunder,

V

s

=

?

V

s

V

p

N

s

N

p

=

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

234

Jawab

5. Efisiensi transformator

Mungkin kamu pernah menyentuh transformator yang

baru saja dimatikan. Transformator tersebut terasa panas.

Mengapa demikian? Pada transformator,

tidak semua

energi

listrik pada kumparan primer (energi masukan) dipindahkan

ke kumparan sekunder (energi keluaran) melalui induksi

elektro

magnetik. Sebagian energi tersebut berubah menjadi

energi

panas akibat adanya hambatan pada kawat dan arus

induksi pada inti besi. Arus induksi yang timbul ini disebut

arus putar atau arus Eddy. Agar hilangnya energi akibat arus

Eddy dapat dikurangi, maka inti transformator dibuat dari

sekumpulan lempengan-lempengan besi lunak yang disat

ukan,

seperti

Gambar 12.14

.

Gambar 12.14

Arus putar yang timbul

di dalam inti besi

menyebabkan inti besi

tersebut menjadi panas,

dan mengurangi

efisiensi transformator.

(Sumber: Physics for You. Johnson,

Keith)

V

s

V

p

N

s

N

p

=

V

s

220

V

40

1.200

=

dengan perkalian silang diperoleh

V

s

×

1.200 =

40

×

220 V

V

s

=

= 7,3 V

Jadi, beda potensial kumparan sekunder sebesar 7,3 V.

40

×

220 V

1.200

Bab 12 Elektromagnetik

235

Untuk menyatakan seberapa besar perbandingan energi

keluaran dibandingkan dengan energi masukan pada trans-

formator, kita dapat menggunakan istilah efisiensi. Jika semakin

besar efisiensi sebuah transformator, maka semakin sedikit

energi

listrik yang terbuang dari transformato

r menjadi energi

panas. Sebaliknya semakin kecil efisiensinya, maka semakin

besar

energi listrik yang berubah menjadi

energi

panas. Karena

energi keluaran tidak mungkin melebihi energi masukan, maka

harga efisiensi maksimum transformator adalah 100%.

Untuk transformator ideal (efisiensi 100%), energi listrik

pada kumparan primer dipindahkan seluruhnya ke kumparan

sekunder, atau

W

P

=

W

S

V

P

×

I

P

×

t

=

V

S

×

I

S

×

t

atau

Karena beda potensial sebanding dengan jumlah lilitan,

maka untuk transformator ideal berlaku

dengan

I

p

= kuat arus pada kumparan primer .... Ampere (A)

I

s

= kuat arus pada kumparan sekunder .. Ampere (A)

Sebuah transformator memiliki jumlah lilitan primer sebesar

900 lilitan dan kumparan sekunder 300 lilitan. Kumparan

sekunder

menghasilkan beda potensial 200 V. Ujung-ujung

kumparan

sekunder dihubungkan dengan pemanas

berhambatan 20 ohm. T

entukan kuat arus primernya.

Diketahui :

lilitan kumparan primer,

N

p

= 900

lilitan kumparan sekunder,

N

s

= 300

V

p

V

s

I

s

I

p

=

I

P

I

S

N

s

N

p

=

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

236

beda potensial primer,

V

s

= 220 V

hambatan,

R

= 20 ohm

Ditanya

: kuat arus primer,

I

p

?

Jawab

I

s

ditentukan dengan hukum ohm

Sebuah pemanggang kue

110 V hendak digunakan,

namun tegangan jala-jala

rumah tersebut 220 V.

Karena itu pemiliknya

menggunakan transformator

step down yang sesuai

untuk

maksud tersebut. Jika

hambatan pemanggang

tersebut 440 ohm, maka

tentukan kuat arus pada

kumparan primernya.

Setelah kamu mempelajari penggunaan transformator,

maka kamu dapat menjelaskan bagaimana cara “pengiriman”

listrik dari pembangkit listrik hingga sampai ke rumahmu.

Agar energi listrik tidak banyak terbuang saat melalui kawat

dari tempat yang jauh di pembangkit listrik menuju rumahmu,

maka beda potensialnya dinaikkan hingga beberapa puluh atau

ratus ribu volt dengan menggunakan transformator

step up

.

Sesampainya di dekat rumahmu, beda potensial listrik diturun-

kan lagi menjadi 220 V dengan menggunakan trans

formator

step down

.

dengan perkalian silang diperoleh

I

p

×

900

=

10 A

×

300

I

p

=

= 3,3 A

Jadi, beda potensial kumparan primer sebesar 3,3 A.

I

s

V

s

R

=

I

s

200

V

20 ohm

=

7,3

V

=

I

P

I

S

N

s

N

p

=

300

900

I

P

10A

=

Bab 12 Elektromagnetik

237

Tulis jawaban pada buku kerjamu.

1. Apakah yang dimaksud dengan induksi elektromagnetik?

2 . Sebuah transformator hendak digunakan untuk mengubah

tegangan bolak-balik 120 V menjadi 6 V. Berapakah per-

bandingan jumlah lilitan

output

(sekunder) terhadap lilitan

input

transformator yang harus digunakan?

3 . Sebuah transformator memiliki 20 lilitan primer dan 80 lilitan

sekunder untuk menyalakan lampu. Manakah yang lebih

besar, kuat arus primer ataukah kuat arus sekundernya?

2

Lengkapi peta konsep berikut dengan kata-kata:

sumber energi

,

kincir air, transformator step down, transformator step up,

dan

kipas angin;

sehingga proses perubahan energi kinetik

air terjun menjadi energi kinetik putaran kipas di

rumahmu dapat dipahami.

Turbin

( . . . . .)

. . . . .

(mengubah energi kinetik menjadi energi listrik)

. . . .

(men

aikkan tegangan AC)

. . . .

(men

urunkan tegangan AC)

. . . .

(mengubah energi listrik menjadi energi kinetik)

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

238

1. Arus listrik yang mengalir pada kawat akan menghasilkan medan magnet di

sekitar kawat itu. Arah medan magnet bergantung pada arah arus.

2. Elektromagnet adalah kumparan kawat dengan inti bahan magnetik. Jika

elektromagnet dialiri arus, maka elektromagnet itu berlaku seperti magnet batang,

kutub utara dan selatan magnet terletak pada ujung-ujungnya. Jika arus diputus,

maka elektromagnet tidak lagi bersifat magnet.

3. Jika kawat berarus terletak dalam medan magnet, maka kawat tersebut men-

dapatkan gaya Lorentz.

4. Beberapa penerapan gejala kemagnetan oleh arus listrik misalnya untuk

mengangkat benda-benda logam yang berat, pada motor listrik, alat ukur listrik,

bel listrik, dan pengeras suara.

5. Jika terdapat perubahan medan magnet dalam sebuah kumparan, maka timbul

arus induksi dalam kumparan itu. Peristiwa ini disebut induksi elektromagnetik.

6. Pada generator, induksi elektromagnetik diterapkan untuk mengubah energi

kinetik menjadi energi listrik.

7. Transformator digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik

bolak-balik (AC).

8. Pada transformator penaik tegangan (

step up

), jumlah lilitan kumparan

sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan kumparan primer.

9. Pada transformator penurun tegangan (

step down

), jumlah lilitan kumparan

sekunder lebih sedikit daripada jumlah lilitan kumparan primer.

10. Efisiensi transformator menunjukkan perbandingan energi keluaran terhadap

energi masukan pada transformator itu.

Bab 12 Elektromagnetik

239

valuasi

E

1. Kegiatan yang tidak menambah ke-

kuatan elektromagnet adalah ....

a. memperbesar arus listrik

b . mengubah arah arus listrik

c. memberi inti besi pada kumparan

d. menambah jumlah lilitan

2. Peralatan yang memiliki magnet tetap

serta kumparan yang terus berputar

karena arah arus listriknya berubah-

ubah adalah ....

a. bel listrik

c. galvanometer

b . solenoida

d.

motor listrik

3 . Ilmuwan yang menemukan arus listrik

dapat menghasilkan medan magnet

adalah ....

a. Faraday

c.

Henry

b . Oersted

d. a

dan c benar

4. Peristiwa timbulnya arus listrik akibat

perubahan medan magnet disebut ....

a. induksi elektromagnetik

b. elektromagnetik

c. transformator

d. generator

5. Generator dapat dipandang sebagai

kebalikan dari ....

a. galvanometer

b. transformator

c. motor listrik

d. elektromagnet

A. Pengecekan Konsep

6 . Sebelum arus listrik PLN dari jaringan

transmisi memasuki rumahmu, arus

tersebut melalui ....

a. komutator

b . transformator

step up

c. transformator

step down

d. voltmeter

7. Alat-alat di bawah ini menggunakan

prinsip kerja elektromagnetik,

kecuali

....

a. bel listrik

c.

relai

b . telepon

d.

setrika listrik

8. Sebuah transformator dihubungkan

dengan tegangan 120 volt. Jika lilitan

primernya 40 dan lilitan sekundernya

160, maka besar tegangan sekunder

adalah ....

a. 30 volt

c. 480 volt

b . 160 volt

d. 640 volt

9. Di bawah ini kegunaan induksi

elektromagnetik,

kecuali ....

a. menimbulkan arus induksi

b . mengubah arus bolak-balik

c. mengubah energi gerak menjadi

energi listrik

d. membangkitkan gaya gerak listrik

induksi

10. Gaya Lorentz yang terjadi pada kawat

lurus berarus listrik dapat diperbesar

dengan cara ....

a. memperpendek kawat

b . memperbesar kuat arus

c. diberi magnet yang lemah

d. memperbesar diameter kawat

Pilih salah satu jawaban yang tepat. Tulis jawaban pada buku kerjamu.

Mari Belajar IPA 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

240

1. Jelaskan apa saja yang digunakan

untuk membuat galvanometer dan

motor listrik. Apa yang diperlukan

untuk membuat motor listrik, namun

tidak diperlukan dalam pembuatan

galvanometer? Mengapa alat tersebut

diperlukan?

2. Transformator menurunkan tegangan

1200 V menjadi 120 V. Jika kumparan

primer memiliki 100 lilitan, berapakah

jumlah lilitan kumparan sekundernya?



Buat daftar materi dalam bab ini yang kamu pahami.



Buat daftar materi dalam bab ini yang tidak kamu

pahami. Tanyakan materi tersebut pada gurumu.



Buat resume materi bab ini berdasarkan pemah

amanmu.

B. Pemahaman Konsep

3. Jelaskan bagaimana bekerjanya trans-

formator. Bagaimana perbedaan

jumlah lilitan pada transformator

step

up

dan

step down

?

4. Jelaskan pentingnya transformator

dalam pengiriman energi listrik dari

pembangkit menuju rumahmu.

5. Buat diagram untuk menunjukkan

bagaimana putaran kumparan dalam

generator menghasilkan arus induksi

yang arahnya bolak-balik.

Tulis jawaban pertanyaan di bawah ini di buku kerjamu.